PERSAMAAN KIMIA
Persamaan Reaksi adalah persamaan yang
menunjukkan perubahan zat-zat yang terjadi selama reaksi kimia berlangsung. Zat
zat yang terletak di sebelah kiri tanda panah disebut pereaksi (reaktan) dan
zat-zat yang terletak di sebelah kanan tanda panah disebut hasil reaksi
(produk).
Pereaksi -> Produk
Suatu persamaan reaksi kimia dapat ditulis
dengan dua cara, yaitu persamaan perkataan dan persamaan simbol. Persamaan
perkataan adalah persamaan kimia yang memberi nama pereaksi-pereaksi dan nama
hasil reaksinya, misalnya hidrogen bereaksi dengan oksigen menghasilkan air.
Selain menggambarkan rumus kimia dari
unsur-unsur yang terbentuk dari sebuah rekasi, persamaan reaksi juga menyatakan
wujud zat yang terlibat dalam reaksi. Ditulis (s) untuk padat/ solid, (g) untuk
gas, (l) untuk cair/ liquid, dan (aq) untuk larutan/ aqua dalam air.
Persamaan simbol adalah suatu singkatan dalam
menguraikan suatu reaksi kimia. Simbol ini menggunakan rumus kimia dari
pereaksi-pereaksi dan hasil reaksi, serta menggunakan tanda tambah (+) dan
tanda panah (→). Persamaan reaksi ini menggambarkan hubungan zat-zat yang
terlibat sebelum dan sesudah reaksi, baik secara kualitatif maupun secara
kuantitatif.
Perubahan dari pereaksi menjadi hasil reaksi
digambarkan dengan tanda anak panah. Angka koefisien menyatakan jumlah partikel
dari setiap pereaksi dan hasil reaksi. Angka koefisien dituliskan di depan
rumus kimia zat, agar reaksi menjadi setara. Reaksi dikatakan setara jika
jumlah atom di kiri sama dengan jumlah atom di kanan tanda anak panah, sehingga
sesuai dengan Hukum Kekekalan Massa.
Contoh:
Natrium Hidroksida direaksikan dengan asam
klorida menghasilkan natrium klorida dan air.
|
Maka persamaan reaksinya:
|
Natrium Hidroksida + asam klorida → natrium
klorida + air
|
NaOH(aq) + HCl(aq) → NaCl(aq) + H2O (aq)
|
NaOH dan HCl disebut pereaksi/reaktan
|
NaCl dan H2O disebut hasil reaksi
|
Menuliskan Persamaan Reaksi
Penulisan persamaan reaksi dapat dilakukan
dalam tiga langkah sebagai berikut:
a. Menuliskan persamaan kata-kata yang
terdiri dari nama dan keadaan zat (zat-zat) pereaksi serta nama dan keadaan zat
(zat-zat) hasil reaksi.
b. Menuliskan persamaan rumus yang terdiri
dari rumus kimia zat (zat-zat) pereaksi dan zat (zat-zat) hasil reaksi, lengkap
dengan keterangan tentang wujud/ keadaannya.
c. Menyetarakan, yaitu memberi koefisien yang
sesuai sehingga jumlah atom setiap unsure sama pada kedua ruas.
Contoh :
Alumunium bereaksi dengan larutan asam
sulfat membentuk larutan Alumunium sulfat dan gas hydrogen
|
Langkah 1
: Menuliskan persamaan kata-kata
|
Alumunium + larutan asam sulfat menghasilkan larutan alumunium sulfat + Gas
hidrogen
|
langkah 2
: Menuliskan persamaan rumus
|
Al (s) + H2SO4 (aq) —> Al2(SO4)3 (aq) + H2 (g)
|
Langkah 3
: Penyetaraan
|
Al (s) + 3H2SO4 (aq) —> Al2(SO4)3 (aq) + H2 (g)
|
Persamaan reaksi yang sempurna disebut juga
persamaan reaksi yang telah setara. Syarat-syarat persamaan reaksi setara
sebagai berikut.
1. Jenis
unsur-unsur sebelum dan sesudah reaksi selalu sama.
2. Jumlah
masing-masing atom sebelum dan sesudah reaksi selalu sama (memenuhi hukum
kekekalan massa).
3. Perbandingan
koefisien reaksi menyatakan perbandingan mol (khusus yang berwujud gas
perbandingan koefisien juga menyatakan perbandingan volume asalkan suhu dan
tekanannya sama).
4. Pereaksi
dan hasil reaksi dinyatakan dengan rumus kimia yang benar.
5. Wujud
zat-zat yang terlibat reaksi harus dinyatakan dalam tanda kurung setelah rumus
kimia.
Untuk membuat persamaan reaksi menjadi setara
diperbolehkan mengubah jumlah rumus kimia (jumlah molekul atau satuan rumus),
tetapi tidak boleh mengubah rumus kimia zat-zat yang terlibat persamaan reaksi.
Jumlah satuan rumus kimia disebut koefisien.
Berikut ini adalah penjelasan mengenai aturan
persamaan reaksi kimia :
Persamaan reaksi menyatakan kesetaraan jumlah
zat-zat yang bereaksi dengan jumlah zat-zat hasil reaksi. Unutuk menyatakannya
digunakan rumus kimia zat-zat, koefisien reaksi, dan wujud zat.
Perhatikan contoh berikut:
2Na (s) + Cl2 (g) → 2NaCl (s)
Logam besi dengan larutan asam klorida
menghasilkan gas hidrogen.
Fe(s) + 2HCI (aq) -> FeCI2(aq) + H2(g)
Logam seng + larutan asam klorida, juga
menghasilkan gas hidrogen.
Zn(s) + 2HC\(aq) -> ZnCI2(aq) + H 2{g)
a. Rumus kimia zat-zat
Zat-zat yang terlibat dalam reaksi kimia
dinyatakan oleh rumus kimianya. Rumus pereaksi diletakkan di ruas kiri dan
hasil reaksi diletakkan di ruas kanan. Kedua ruas dihubungkan oleh tanda panah
yang menyatakan arah reaksi.
b. Koefisien reaksi
Koefisien reaksi menyatakan jumlah partikel
dari setiap pereaksi dan produk reaksi. Pada contoh di atas, 2 molekul Na
bereaksi dengan 1 molekul Cl2 menghasilkan 2 molekul NaCl. Koefisien reaksi 1
umumnya tidak ditulis. Koefisien reaksi diberikan agar persamaan reaksi sesuai
dengan Hukum Kekekalam Massa dari Lavoisier, yang menyatakan bahwa:
“ Massa zat sebelum dan sesudah reaksi adalah
sama”
Karena massa suatu zat berbanding lurus
dengan jumlah partikel (atom), maka hukum tersebut dapat pula berarti :
Jumlah atom dari setiap unsur di ruas kanan =
Jumlah atom dari setiap unsur di ruas kiri
c. Wujud zat
Meskipun bukan keharusan, terkadang kita
perlu mencantumkan wujud zat-zat yang terlibat dalam suatu reaksi. Wujud zat
ditulis dengan singkatan dalam tanda kurung, sebagai subskrip di belakang rumus
kimia zat yang bersangkutan.
Tabel 1 .Penulisan Wujud Zat
Wujud
Zat
|
Subskrip
|
Padat
(solid)
|
s
|
Cair
(liquid)
|
l
|
Gas
(gas)
|
g
|
Larut
dalam air (aqueous)
|
aq
|
Materi persamaan reaksi kimia ini sangat bermanfaat. Terima kasih.
BalasHapusTerimakasih ya
BalasHapusSangat bagus
terima kasih, karena sudah berbagi.
BalasHapusMakasih
BalasHapusTerimakasih
BalasHapus