Breaking News

Minggu, 11 Januari 2015

SAE (Society of Automotive Engineers)

Sharing INFO:

Dear Wolver, tidak sedikit orang yang mengerti arti dari kode SAE (Society of Automotive Engineers) oli mesin kendaraan bermotor (mobil atau sepeda motor). Dan biasanya SAE diartikan sebagai tingkat kekentalan pelumas tersebut.
“Contohnya oli 5W30 disebut sebagai oli encer, sementara 20W50 adalah oli kental,” kata Muhammad Fuad, peneliti Migas (Minyak & Gas) dari Lemigas. “Padahal makna kode SAE sesungguhnya lebih dari itu. Kode SAE sebenarnya menunjukkan kemampuan suatu oli dalam menjaga stablitas kekentalannya terhadap pengaruh suhu lingkungan/mesin panas atau dingin, pula.”
Oli-oli yang menggunakan kode SAE berarti telah diuji dan dievaluasi oleh Society of Automotive Engineers. Oraganisasi SAE didirikan oleh Andrew Riker dan Henry Ford pada 1905.
Fuad menjelaskan kode-kode SAE dari oli mesin:
1.SAE 20W50 memiliki makna secara umum oli yang mampu menyesuaikan kekentalannya, pada suhu rendah (dingin) memiliki sifat seperti oli SAE 20W dan pada suhu tinggi seperti SAE 50. Sifat oli SAE 20W mampu distart pada suhu dingin sampai suhu -10 oC (tidak membeku) dan mampu mengalir dengan pemompaan sampai -20 oC. Sifat oli SAE 50 pada suhu mesin tinggi 100o C tidak terlalu encer, dengan kekentalan berkisar 16.3 cSt – 21.9 cSt. (Sebagai perbandingan keenceran seperti air pada 20 oC setara ~ 1 cSt)
2.SAE 15W40 bermakna pada suhu rendah (dingin) memiliki sifat seperti oli SAE 15W, pada suhu tinggi seperti SAE 40. Sifat oli SAE 15W mampu distart pada suhu dingin sampai suhu -15 oC dan mampu mengalir dengan pemompaan sampai -25 oC. Sifat oli SAE 40 pada suhu mesin tinggi 100o C kekentalannya berkisar 12.5 cSt – 16.3 cSt
3.SAE 10W30 berarti pada suhu rendah (dingin) memiliki sifat seperti oli SAE 10W, pada suhu tinggi seperti SAE 30.Sifat oli SAE 15W mampu distart pada suhu dingin sampai suhu -20 oC dan mampu mengalir dengan pemompaan sampai -30 oC.Sifat oli SAE 30 pada suhu mesin tinggi 100o C kekentalannya berkisar 9.3 cS t- 12.5 cSt. [dp/Ind]

Ariadi Tjokrodiningrat
NWI-1/BDT73

sumber : http://nakedwolvesindonesia.net/sae-society-of-automotive-engineers/
Read more ...

Sabtu, 10 Januari 2015

Rotary Engine

Mesin wankel atau disebut juga mesin rotary adalah mesin pembakaran dalam yang digerakkan oleh tekanan yang dihasilkan oleh pembakaran diubah menjadi gerakan berputar pada rotor yang menggerakkan sumbu.
Mesin ini dikembangkan oleh insinyur Jerman Felix Wankel. Dia memulai penelitiannya pada awal tahun 1950an di NSU Motorenwerke AG (NSU) dan prototypenya yang bisa bekerja pada tahun 1957. NSU selanjutnya melisensikan konsepnya kepada beberapa perusahaan lain di seantero dunia untuk memperbaiki konsepnya.
Karena mesin wankel sangat kompak, ringan, mesin ini banyak digunakan pada berbagai kendaraan dan peralatan seperti pada mobil balap, pesawat terbang, go-kart, speed boat.



 Mesin hebat ini sering luput dari perhatian di dunia otomotif. Selama ini kita mengenal mesin diesel dan bensin, kemudian mesin bensin ada 2langkah dan 4langkah, selanjutnya mesin 4langkah dibedakan lagi menurut jumlah silinder dan konfigurasi silinder (inline, V, Boxer, hingga mesin “L” ala ducati). Tapi ternyata perkembangan mesin tidak sesempit itu, masih ada mesin rotary yang powerfull. Rasa penasaran akan mesin rotary ini muncul saat iseng2 lihat spesifikasi mazda RX8. Yang mana dengan kapasitas mesin hanya 1300cc mampu menyeburkan tenaga 250HP, bandingkan dengan mesin 4langkah inline4 yang hanya menghasilkan 90-100HP saja.
Mesin rotary hasil kreasi Felix Heinrich Wankel, seorang insinyur jerman ini menggunakan cara kerja yang unik dibanding mesin 4langkah/2langkah. Gerakan naik-turun piston diubah menjadi gerakan rotasi dari part yang bernama rotor(memiliki fungsi yang sama dengan piston) yang disaat yang sama melakukan langkah hisap,kompresi,nyala busi, serta pembuangan. Sehingga dalam satu putaran terjadi 4 kali pembakaran, jauh lebih besar dibanding mesin 4 langkah dimana pembakaran terjadi sekali dalam 2 gerakan piston naik turun. Sehingga tak heran kalau mesin rotary 1300cc dengan 2 rotor menghasilkan tenaga hingga 250% dari mesin 1300cc inline 4 (mesin mobil). Namun kehebatan mesin rotary bukan tanpa kelemahan. Mesin rotary ini dikenal buoros bahan bakar (konon RX8 konsumsi bbm-nya antara 1:6-1:7 yang tergolong boros untuk ukuran 1300cc). Selain itu juga konon mesin rotary ini boros oli juga, hal ini disebabkan seal rotor tidak menutup dengan sempurna sehingga ada sedikit oli yang masuk kedalam rotor. Karena pembakaran tercampur oli, maka efeknya gas buang menjadi tidak ramah lingkungan. Oleh sebab itu saat ini hanya mazda saja (cmiiw) yang mengembangkan mesin rotary untuk RX series-nya.
Read more ...

ACE Pada Kawasaki Pulsar 200ns



ACE (Ariadi Tjokrodiningrat)

Sedikit info, saat ini sedang berkembang penyakit baru yg disebut ACE atau Alternator Charging Error yang menimpa beberapa NS. Permasalahannya ACE termasuk penyakit langka yg mana para rider biasanya tahu justru setelah permasalahan ACE ini merambat jadi masalah lain.saat ini di Bhupar saja sudah 4 pasien diduga mengidap ACE dan 2 diantaranya telah lumpuh.
Gejala ACE sebetulnya dapat diindikasi sbb:
1. Lampu utama motor terlihat agak berkurang terangnya, dan terkadang saat menghidupkan klakson dan sein sering ikut berkedip.
2. Radiator sering terasa lebih panas walau fan hidup dan terkadang sampai terjadi fload (coolant keluar dari reservoir) tetapi indikator "F" tidak muncul.
3. Suara fan radiator terasa lebih lembut.
4. Pada tahap II ACE terkadang disertai gejala ndut ndut an atau sedikit mberebet di rpm tinggi diatas 6000rpm.
5. Pada tahap III seringkali indikator Battrey hidup dan klakson melemah.
6. Pada tahap IV dapat diikuti ngaconya panel indikator dimana saat start engine panel indikator re starting.
7. Pada kondisi terparah diikuti gagal stater krn relay stater gagal hidup. Sehingga dinamo stater tidak dapat berputar.
Sebaiknya apabila gejala awal telah nampak segera periksa sistem pengisian dengan cara mengetes kutub positif dan negatif aki dengan voltmeter atau Avometer.
Saat kondisi mesin mati normalnya aki akan memberikan tegangan minimal 12 volt sd 13 volt, dan saat hidup di rpm 1500rpm akan berkisar 13 volt. Laju pengisian akan naik sampai sekitar 14,6 volt maksimal di 4000 sd 6000 rpm.
Apabila dalam kondisi mesin mati voltase dibawah 12 volt dan saat mesin hidup laju pengisian di 5000rpm indikator AVOmeter tetap di 12 atau bahkan tidak naik sama sekali maka dipastikan motor anda terkena ACE.
Janganlah membawa motor anda jalan2 apabila sudah terindikasi ACE, dikarenakan dalam kondisi seperti ini hidup motor anda sudah sangat tergantung pada sisa stroom di aki.
Apabila dipaksakan maka daya voltase akan turun drastis, dan stroom akan jauh berkurang sehingga CDI akan lemah mengirimkan listrik ke coil dan error memberikan sinyal ke motor fan pendingin.
ACE berpotensi menyebabkan overheating akibat fan berputar lemah. Dan dapat mengakibatkan mogok.
ACE bersumber pada permasalahan sistem pengisian dari magnet, dan penyebabnya adalah spul magnet rusak atau terbakar atau dapat juga soket pengisian kendur bahkan lepas.
ACE dapat terjadi dari 3 sebab yaitu:
1. Kesalahan perakitan pabrik
2. Kualitas spul yg buruk
3. KORSLET atau over beban akibat kesalahan pemakaian aksesoris kelistrikan .
Pencegahan:
1.Rawatlah kebersihan aki sebaik mungkin.
2. Hindari modifikasi kelistrikan tanpa orang yg memahami sistem kelistrikan
3. Pergunakanlah mudflap, dikarenakan cipratan lumpur dapat menyebabkan korslet pada soket didekat filter bensin motor anda.
Apabila sudah terindikasi ACE maka bawalah motor anda segera ke klinik atau dealer kawasaki untuk mendapatkan perbaikan suku cadang atau klaim.
Demikian diinformasikan, salam jabat erat....
Dr AT.
NWI/BDT73

Read more ...

STOIKIOMETRI



Stoikiometri berasal dari bahasa yunani yaitu stoicheion yang berarti unsur atau partikel dan metron yang berarti perhitungan. Jadi, stoikiometri  yaitu limu mempelajari semua perhitungan kimia tidak hanya pada  unsur saja tetapi  juga perhitungan senyawa maupun campuran .

Reaksi: aX + bY à cZ
1. Hukum Lavoisier – Kekekalan Massa

Jumlah massa sebelum reaksi sama dengan jumlah massa sesudah reaksi.
mX + mY = mZ
2. Hukum Proust – Ketetapan Perbandingan

Perbandingan massa unsur2 penyusun suatu senyawa selalu tetap.
konstan mmYX 
3. Hukum Dalton – Perbandingan Berganda

Jika unsur X dan Y membentuk lebih dari satu senyawa, maka jika massa A tetap, massa B dalam 2 senyawa berbanding sebagai bilangan bulat.
aX + bY à cZ . . . ①
dX + eY à fW . . . ②

 


4. Hukum Gay Lussac – Perbandingan Volume

Volume gas sebanding dengan koefisien reaksi.
a : b : c = VX : VY : VZ
5. Hukum Avogadro

Volume gas sebanding dengan jumlah molekul dan jumlah mol zat.
nX : nY : nZ = VX : VY : VZ
6. Hukum Boyle-Gay Lussac

Hasil kali tekanan dan volume gas dibagi suhu mutlak selalu tetap.
 
Read more ...

PERSAMAAN REAKSI KIMIA



PERSAMAAN KIMIA

Persamaan Reaksi adalah persamaan yang menunjukkan perubahan zat-zat yang terjadi selama reaksi kimia berlangsung. Zat zat yang terletak di sebelah kiri tanda panah disebut pereaksi (reaktan) dan zat-zat yang terletak di sebelah kanan tanda panah disebut hasil reaksi (produk).
Pereaksi -> Produk
Suatu persamaan reaksi kimia dapat ditulis dengan dua cara, yaitu persamaan perkataan dan persamaan simbol. Persamaan perkataan adalah persamaan kimia yang memberi nama pereaksi-pereaksi dan nama hasil reaksinya, misalnya hidrogen bereaksi dengan oksigen menghasilkan air.

Selain menggambarkan rumus kimia dari unsur-unsur yang terbentuk dari sebuah rekasi, persamaan reaksi juga menyatakan wujud zat yang terlibat dalam reaksi. Ditulis (s) untuk padat/ solid, (g) untuk gas, (l) untuk cair/ liquid, dan (aq) untuk larutan/ aqua dalam air.
Persamaan simbol adalah suatu singkatan dalam menguraikan suatu reaksi kimia. Simbol ini menggunakan rumus kimia dari pereaksi-pereaksi dan hasil reaksi, serta menggunakan tanda tambah (+) dan tanda panah (→). Persamaan reaksi ini menggambarkan hubungan zat-zat yang terlibat sebelum dan sesudah reaksi, baik secara kualitatif maupun secara kuantitatif.
Perubahan dari pereaksi menjadi hasil reaksi digambarkan dengan tanda anak panah. Angka koefisien menyatakan jumlah partikel dari setiap pereaksi dan hasil reaksi. Angka koefisien dituliskan di depan rumus kimia zat, agar reaksi menjadi setara. Reaksi dikatakan setara jika jumlah atom di kiri sama dengan jumlah atom di kanan tanda anak panah, sehingga sesuai dengan Hukum Kekekalan Massa.

Contoh:
Natrium Hidroksida direaksikan dengan asam klorida menghasilkan natrium klorida dan air.
Maka persamaan reaksinya:
Natrium Hidroksida + asam klorida → natrium klorida + air
NaOH(aq) + HCl(aq) → NaCl(aq) + H2O (aq)
NaOH dan HCl disebut pereaksi/reaktan
NaCl dan H2O disebut hasil reaksi

Menuliskan Persamaan Reaksi
Penulisan persamaan reaksi dapat dilakukan dalam tiga langkah sebagai berikut:
a. Menuliskan persamaan kata-kata yang terdiri dari nama dan keadaan zat (zat-zat) pereaksi serta nama dan keadaan zat (zat-zat) hasil reaksi.
b. Menuliskan persamaan rumus yang terdiri dari rumus kimia zat (zat-zat) pereaksi dan zat (zat-zat) hasil reaksi, lengkap dengan keterangan tentang wujud/ keadaannya.
c. Menyetarakan, yaitu memberi koefisien yang sesuai sehingga jumlah atom setiap unsure sama pada kedua ruas.
Contoh :
Alumunium bereaksi dengan larutan asam sulfat membentuk larutan Alumunium sulfat dan gas hydrogen
Langkah 1  : Menuliskan persamaan kata-kata
Alumunium + larutan asam sulfat  menghasilkan larutan alumunium sulfat + Gas hidrogen
langkah 2   : Menuliskan persamaan rumus
Al (s) + H2SO4 (aq)    —> Al2(SO4)3 (aq) + H2 (g)
Langkah 3  : Penyetaraan
Al (s) + 3H2SO4 (aq)   —> Al2(SO4)3 (aq) + H2 (g)

Persamaan reaksi yang sempurna disebut juga persamaan reaksi yang telah setara. Syarat-syarat persamaan reaksi setara sebagai berikut.

1.      Jenis unsur-unsur sebelum dan sesudah reaksi selalu sama.
2.      Jumlah masing-masing atom sebelum dan sesudah reaksi selalu sama (memenuhi hukum kekekalan massa).
3.      Perbandingan koefisien reaksi menyatakan perbandingan mol (khusus yang berwujud gas perbandingan koefisien juga menyatakan perbandingan volume asalkan suhu dan tekanannya sama).
4.      Pereaksi dan hasil reaksi dinyatakan dengan rumus kimia yang benar.
5.      Wujud zat-zat yang terlibat reaksi harus dinyatakan dalam tanda kurung setelah rumus kimia.

Untuk membuat persamaan reaksi menjadi setara diperbolehkan mengubah jumlah rumus kimia (jumlah molekul atau satuan rumus), tetapi tidak boleh mengubah rumus kimia zat-zat yang terlibat persamaan reaksi. Jumlah satuan rumus kimia disebut koefisien.

Berikut ini adalah penjelasan mengenai aturan persamaan reaksi kimia :
Persamaan reaksi menyatakan kesetaraan jumlah zat-zat yang bereaksi dengan jumlah zat-zat hasil reaksi. Unutuk menyatakannya digunakan rumus kimia zat-zat, koefisien reaksi, dan wujud zat.
Perhatikan contoh berikut:
2Na (s) + Cl2 (g) → 2NaCl (s)
Logam besi dengan larutan asam klorida menghasilkan gas hidrogen.
Fe(s) + 2HCI (aq) -> FeCI2(aq) + H2(g)
Logam seng + larutan asam klorida, juga menghasilkan gas hidrogen.
Zn(s) + 2HC\(aq) -> ZnCI2(aq) + H 2{g)
a. Rumus kimia zat-zat
Zat-zat yang terlibat dalam reaksi kimia dinyatakan oleh rumus kimianya. Rumus pereaksi diletakkan di ruas kiri dan hasil reaksi diletakkan di ruas kanan. Kedua ruas dihubungkan oleh tanda panah yang menyatakan arah reaksi.
b. Koefisien reaksi
Koefisien reaksi menyatakan jumlah partikel dari setiap pereaksi dan produk reaksi. Pada contoh di atas, 2 molekul Na bereaksi dengan 1 molekul Cl2 menghasilkan 2 molekul NaCl. Koefisien reaksi 1 umumnya tidak ditulis. Koefisien reaksi diberikan agar persamaan reaksi sesuai dengan Hukum Kekekalam Massa dari Lavoisier, yang menyatakan bahwa:
“ Massa zat sebelum dan sesudah reaksi adalah sama”
Karena massa suatu zat berbanding lurus dengan jumlah partikel (atom), maka hukum tersebut dapat pula berarti :
Jumlah atom dari setiap unsur di ruas kanan = Jumlah atom dari setiap unsur di ruas kiri

c. Wujud zat
Meskipun bukan keharusan, terkadang kita perlu mencantumkan wujud zat-zat yang terlibat dalam suatu reaksi. Wujud zat ditulis dengan singkatan dalam tanda kurung, sebagai subskrip di belakang rumus kimia zat yang bersangkutan.
Tabel 1 .Penulisan Wujud Zat

Wujud Zat
Subskrip
Padat (solid)
s
Cair (liquid)
l
Gas (gas)
g
Larut dalam air (aqueous)
aq

Read more ...
©Copyright 2014 Irfan Hadiyanto